Ngeselin banget sih jadi kakak. Pingin jadi anak tunggal aja deh!
Bontang ekspos - Ungkapan marah seperti itu mungkin akan kamu lontarkan saat jengkel sama
saudaramu. Memang, punya banyak saudara menyimpan suka duka tersendiri.
Suasana rumah akan dibuat ramai dengan aktivitasmu dan saudaramu, mulai
dari celotehan sampai kelakuan saling usil. Kadang, ada aja hal-hal
kecil yang membuat kalian berantem dan marahan berhari-hari. Bikin
orangtuamu geleng kepala deh kalo udah gini.
Tapi, keadaan pun ikut berubah seiring berlalunya waktu. Kalian sudah
mulai banyak menghabiskan waktu untuk bertemu banyak orang, mengenali
karakter dan situasi. Hal itu yang membuatmu lebih dewasa dalam
bersikap. Sadar atau tidak, intensitas pertengkaranmu dengan saudara pun
makin berkurang. Bahkan, hubunganmu dan saudaramu kini jadi lebih
dekat, bahkan sekarang jadi tak terpisahkan. Mungkin, kamu sendiri pun
jadi terheran-heran.
Saat masih kecil, bermain dengan saudara sudah jadi aktivitas sehari-harinya. Sampai-sampai kamu bosan saking seringnya bersama mereka.
Rebutan via www2.highlights.com
Kak, main sama adeknya dulu ya. Mama mau ke pasar bentar.
Hal yang paling dihindari saat masih anak-anak adalah bermain dengan
saudara. Yang lebih tua, akan merasa lebih berkuasa dan memainkan mainan
seenaknya. Si adik yang egonya tinggi dan masih nggak banyak ngerti,
akan berusaha sekuat tenaga mengambil mainannya. Yah, namanya juga
anak-anak. Karena ego yang masih tinggi dan nggak ada yang mau mengalah,
gesekan inilah yang membuat pertengkaran macam ini kerap terjadi.
Berawal dari teriakan, menjadi jeritan, hingga berubah jadi tangisan
adalah hal yang biasa terjadi saat kalian main bersama. Bahkan
orangtuamu udah bingung mencari cara untuk melerai pertengkaran kalian.
Predikat kucing dan anjing pun melekat buat kalian.
Perhatian orangtua adalah yang paling kalian inginkan saat itu. Seringkali kalian berlomba-lomba supaya dapat pujian dan perhatian terbanyak.
Caperrrr via www.roughguides.com
Ayah: Kak Irma udah makan?Irma: Udah Yah, barusan.Ayah: Nah, gitu, pinter.Armi: Dek Armi nggak ditanyain sama Ayah?Ayah: Eh iya, ini mau tanya, Dek Armi udah tanya duluan. Pinter juga!
Hal seperti ini seringkali terjadi. Punya banyak saudara memiliki arti
bahwa perhatian dari orangtua juga akan terbagi. Ayah dan Ibumu berusaha
menjadi adil saat membagi kasih sayang pada anak-anaknya, supaya nggak
saling iri.
Namanya juga masih anak-anak, selalu nggak puas sama yang dipunya. Saat
salah satu antara kamu dan saudaramu dapet pujian, kamu nggak mau kalah
dan harus dapet pujian yang sama. Bahkan harus lebih. Kalian pun
diam-diam berlomba mendapat pujian dari mereka. Hayo, ngaku nggak?
Masalah uang saku kadang bikin iri. Mogok sekolah karena nggak dikasih jumlah yang sama pun sering terjadi.
Tambahin dong ma via aygrt.isrj.org
Mama: Ini uang saku kakak ya, 2000. Uang saku adek 1000, ya.Adek: Kok aku nggak dikasih 2000 juga kayak kakak?Mama: Kan adek sekolahnya cuma sampe jam 1. Trus pulangnya dijemput. Kakak pulang sore, trus naik angkot buat pulang.Adek: Aku mau sama kayak kakak. Kalo nggak dikasih, aku nggak sekolah.
Situasi di atas pasti sering terjadi saat kamu kecil dulu. Semakin
tinggi kelasmu, semakin tinggi juga jumlah uang sakumu. Bukan karena
lebih tua, tapi kebutuhan yang dibutuhin juga beda dari anak SD yang
lebih muda. Walaupun sudah diberi pengertian, kamu tetep aja nggak mau
dengerin. Kamu pun iri dan ingin diperlakukan seperti kakakmu. Mogok
sekolah pun kadang terjadi untuk membumbui hari-harimu di masa kecil.
Kalo dinget-inget, lucu juga ya. Hehehehe.
Hayo, siapa yang suka ngadu dan laporan ke orangtua tentang saudara yang nakal di sekolah? Ini nih yang pasti bikin ribut!
Sssst via www.karolbeduschi.com
Adek: Kok kamu jajan cilok sih? Kan nggak dibolehin jajan sembarangan sama mama.Kakak: Kan pingin. Sekali aja.Adek: Aku bilangin ke Mama ah ntar.
Ketika kamu satu sekolah sama saudaramu, salah satu hal tidak
menyenangkan yang pernah kamu rasakan adalah adanya mata-mata dari
rumah. Mulai masuk kelas, jam istirahat, sampai pulang sekolah,
saudaramu tahu banyak apa yang kamu lakukan. Saat kamu ingin coba-coba
sesuatu yang dilarang, seperti jajan sembarangan, kamu akan menemui
musuh terselubung yang mengancam keselamatanmu. Hayo, kamu jadi yang
mana, nih?
Setelah dewasa, padatnya aktivitas membuat kalian jarang bersama. Dan ternyata, ada perasaan rindu yang bikin kamu baper juga.
Udah lupa tuh via www.teen.com
Waktu membuatmu tak merasakan bahwa perubahan pada diri dan sekitarmu
cepat atau lambat akan terjadi. Semakin besar, kamu mulai disibukkan
dengan kegiatan di luar rumah. Disadari atau tidak, intensitas
pertengkaranmu dengan saudaramu pun berkurang, bahkan bisa jadi jarang.
Kamu pun jadi teringat tentang momen-momen berantem yang nggak jelas
memperebutkan apa. Bahkan, kamu dilanda rindu beradu mulut dan
meninggikan suara bersama adek atau kakakmu.
Menjadi dewasa membuat kalian sadar bahwa cara mengungkapkan sayang waktu kecil adalah dengan berantem. Tapi ternyata, nggak dengar celotehan saudara itu bikin kangen.
Sayaaaang via kaleighsomers.com
Semakin dewasa pemikiran yang kamu dapat selama ini, kamu dan saudaramu
pun menyadari sesuatu yang penting. Bertengkar dengannya bukan berarti
membenci, tapi bentuk kasih sayang dalam bentuk yang berbeda. Kalian
mungkin jarang memberi pelukan kejutan saat kecil, walau pukulan kecil
sering didapat.
Saat ada salah satu dari kalian yang berbuat salah, saudaramu yang
mengadu ke orangtua bukannya ingin membuatmu terlihat jelek di mata
orangtuamu. Tapi mereka tidak ingin kamu mendapat pengaruh buruk.
Celotehan dan omelan mereka, kini sidah jarang kamu dengar. Sekarang,
saat kalian sudah mulai rukun dan gencatan senjata, rindu mendengar
suara ricuh kadang kamu rasakan.
Saudaramu kadang jadi partner curhat, suporter terbaik, sekaligus komentator paling frontal dalam hidupmu.
Komplit via bitterness-of-memories.skyrock.com
Waktu kecil, mungkin sebagian besar waktumu terbuang hanya untuk
meladeni amarah labil bersama saudaramu. Tapi, waktumu ini nggak
terbuang sia-sia. Kedekatanmu dengannya perlahan terjalin karena gesekan
kecil seperti itu. Saat kamu membutuhkan saran untuk menyelesaikan
masalah, yang tidak bisa kamu ungkapkan ke orangtua, saudaramu adalah
pendengar setiamu.
Selain itu, saudaramu akan menjadi supporter terbaik dan selalu memberi
dorongan dari belakang. Apapun jalan yang kamu pilih untuk ke depannya,
walau sulit, dia tidak akan bosen untuk memberimu suntikan semangat.
Akan ada saatnya, saudaramu bisa berubah menjadi sosok yang tegas dan
memberi masukan yang kamu butuhkan. Komentator terfrontal, mereka akan
berubah menjadi itu. Tanpa perlu jaim, merasa tidak enak, dan sudah tahu
kamu luar dalam, mereka akan frontal dan menunjukkan opini yang
sekiranya baik untuk kamu. Wah, kalian sudah dibuat lupa kalau dulu
kalian adalah musuh terberat yang paling ingin disingkirkan. Hehehehe.
Namun, saudaramu juga bisa diandalkan. Dia sesekali jadi penolong yang rela menutupi saat kamu tak sengaja melakukan kesalahan.
Pelindungmu via terri-2.tumblr.com
Ayah: Dek, Kakak udah pulang?Adek: Belum, Yah. Habis ini kayaknya. Biasanya dia ada rapat sampai malem.*Padahal si Kakak lagi main entah kemana*
Saling mengadu dan melapor kepada orangtua tentang keburukan saudaramu,
kalian sudah melewati masa itu saat kanak-kanak. Seiring berjalannya
waktu, kesalahan pun tidak luput kamu lakukan. Bahkan, saat kamu
melakukan kesalahan yang melibatkan orangtuamu, saudaramulah yang akan
berubah menjadi penolong yang bisa menutupi kesalahanmu.
Berterimakasihlah pada mereka. Entah sudah berapa banyak mereka telah
menyelamatkan kamu di situasi yang genting.
Dulu kamu marah saat dibandingkan sama saudara. Sekarang, kamu sadar bahwa banyak hal baik yang bisa didapat dari keberadaannya.
Ada hikmah via www.thecoolunista.pt
Om: Irma, cawu II dapet ranking berapa?Irma: Rangking 2, Om.Om: Kalo Armi?Armi: Rangking 5, Om.Om: Wah, belajarmu kurang rajin tuh. Jangan main aja, biar dapet ranking 3 besar kayak kak Irma.Armi: Kan beda, Om.
Punya saudara berarti kamu punya saingan. Selain saingan mendapat
perhatian orangtua, kamu pun harus dihadapkan dengan berbagai situasi
yang kadang bikin kamu jengkel. Masalah nilai akademik misalnya. Tidak
jarang jika kamu akan dibandingkan dengan saudaramu, dalam segala hal.
Pendidikan, hobi, prestasi, atau masih banyak lainnya. Dijamin, kamu
pasti merasa nggak nyaman dan dibuat menjadi orang yang paling nggak
beruntung. Hal ini secara nggak sengaja membuatmu menjadikan saudaramu
sebagai musuh.
Tapi santai, kini kamu nggak ambil pusing dengan beragam kalimat yang
menjengkelkan ini. Kamu pun lebih bijak dalam menyaring dan menanggapi
hal seperti ini. Potensi setiap orang itu berbeda. Mungkin nilai
akademikmu jauh di bawah saudaramu, karena kamu lebih tertarik pada
materi yang fun. Sedangkan saudaramu, memang orangnya rajin dan suka baca-baca buku ilmiah. Dibikin positif aja!
Beruntung kalau kamu dan saudaramu punya ukuran baju yang hampir sama. Kalian berdua bisa saling pinjam baju deh…
Bisa tukeran via www.polyvore.com
Jika kamu adalah sekumpulan cewek-cewek, kamu patut bersyukur. Mungkin
dulu kamu harus dibuat bertengkar karena pakai pakaian dengan motif dan
warna yang mirip. Karena kalian nggak mau dikira kembar. Saat dewasa,
jika kebetulan kalian punya ukuran baju yang sama, kalian bisa gantian
pake outfit.
Bajumu, bajuku juga…
Moto itu yang bisa kamu pakai saat berpakaian. Lumayan, bisa bikin
kalian lebih hemat dan model baju kalian bisa lebih banyak, kan?
Dan tinggal jauh dari orang tua atau bahkan sudah ditinggalkan mereka, saudaralah orang terdekat yang kamu punya.
Yaudah ku jemput via themotolady.com
Menjadi sosok yang bisa diandalkan dalam segala kondisi nggak akan
dimiliki oleh semua orang. Orangtua, adalah dua sosok penting selalu
ingin bisa kamu andalkan, sejak kamu baru lahir, title itu tidak lepas
dari mereka.
Mungkin, orangtuamu sedang dibuat sibuk dengan pekerjaannya. Saat kamu
membutuhkan bantuan seseorang, jangan lupakan saudaramu. Mereka pun bisa
kamu andalkan untuk hal-hal penting. Mau minta jemput di bandara dini
hari? Minta anter ke kampus malem-malem? Tenang, mereka pasti bisa kamu
andalkan, walau harus denger sedikit gerutuan dan omelan dari mereka.
Meski kadang menyebalkan, keberadaannya yang selalu kamu rindukan. Saudara adalah dia yang membuatmu tak pernah merasa sendirian.
Sekarang gitu via fuckyeahchloeandlois.tumblr.com
Dengan intensitas pertengkaran yang semakin berkurang, kerap membuatmu
rindu akan masa-masa kelam dan menggelikan ini. Omelan nggak penting,
suara tawa menggemanya, bahkan keberadaannya bikin kangen saat saudaramu
nggak ada. Ketika kamu sedang capek-capeknya dengan aktifitas kuliah
atau pekerjaan dan sedang butuh suntikan semangat, itu artinya kamu
sedang butuh mereka, dan hal-hal absurd yang melekat pada mereka.
Kadang, ungkapan tentang “waktu akan membawa perubahan” ada
benarnya. Dari beragam situasi dan cerita pertengkaran antara kamu dan
saudaramu, ternyata akan luluh. Malah, hubungan kalian bisa semakin
dekat dan tak terpisahkan. Kedewasaan dan lebih bijak dalam mengambil
hikmah akan merubah sudut pandangmu dan membuatmu berpikiran positif.
Pernah bertengkar hebat waktu kecil? Udah lupa deh!
0 komentar:
Posting Komentar